Distribusi Tenaga Kesehatan Harus Diperhatikan

11-02-2019 / KOMISI IX
Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi saat menerima audiensi ISMKMI.Foto :Andri/rni

 

Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi menyoroti tidak meratanya distribusi tenaga kesehatan di masing-masing daerah terpencil. Bahkan hampir sebagian besar tenaga kesehatan menumpuk di kota besar saja, sehingga ini perlu dievaluasi pemerataannya. Hal ini menjadi persoalan ketika masyarakat di daerah terpencil harus berpergian jauh guna mendapatkan fasilitas kesehatan.

 

Berangkat dari permasalahan itu, legislator Partai Demokrat itu mengajak Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) untuk mampu mengabadikan dirinya sebagai lulusan sarjana kesehatan masyarakat yang siap ditempatkan di daerah terpencil.

 

“Kami berharap ke depan sarjana kesehatan itu akan lebih bisa dioptimalkan di faskes tingkat pertama terutama di desa-desa, jangan sampai sarjana kesmas numpuk di kota besar,” ungkap Dede saat menerima audiensi ISMKMI di Ruang Rapat Komisi IX DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/02/2019).

 

Dede membandingkan jumlah tenaga kesehatan di sejumlah daerah. “Saya pernah datang ke Kendari dan sangat sedikit sekali tenaga kesehatan di sana. Di Bandung, 1 Puskesmas itu tenaga medisnya 20, dokternya mungkin bisa 6. Di DKI Jakarta ada 1 Puskesmas yang kapasitasnya itu 200.000 orang dan dokternya 24,” ujar Dede.

 

Menurut legislator dapil Jawa Barat itu, seharusnya pemerintah bisa lebih jeli terkait distribusi tenaga kesehatan ini, karenanya perlu ada keistimewaan bagi setiap tenaga kesehatan yang bersedia ditempatkan di daerah terpencil. Menurutnya, selama ini tenaga kesehatan, baik dokter, perawat, dan bidan menumpuk di kota besar.

 

“Artinya itu distribusi, nah saya berharap bahwa lulusan kesehatan masyarakat ini mau ditempatkan pada daerah terpencil atau kekurangan tenaga medis. Untuk tenaga medis yang ditempatkan di daerah terpencil honornya harus lebih besar daripada di kota, supaya mereka merasa nyaman,” tutup Dede. (hs/sf)

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...